Tuesday, March 1, 2016

SEKILAS PANDANG RAKYAT TERHADAP ULAMA'

Saya kalo melihat simbah KH mustofa bisri dan simbah MH Ainun Najib atau caknun, duduk bersama, senyum berdampingan, Ya Allah, nafas saya menjadi panjang dan lega, seperti hati yang tandus, keras, kering kerontang, terus tersiram air hujan, pokoknya adeeeeeeeeeeem banget. malah terkadang hati saya ini sperti besi mengangah tersiram esteh. rasane nyooossss adem tenan.

Mungkin temen-teman pembaca dah kenal semua dengan dua tokoh masyarakat indonesia, bernama Simbah-Mustofa bisri dan Cak-Nun, mareka hadir di negeri nuswantoro, untuk menghibur (nGedem-ngedem) hati rakyat indonesia, karena di indonesia sudah lama merdeka, tapi masih di kungkung dengan ketidak jujuran para pejabat pemerintah, berebut kekuasaan, di bohongi dengan pasal-pasal hukum, di aniaya, dan rakyat selalu diam, seakan-akan rakyatsudah kebal dengan hal itu, dan tidak tahu-menahu, rakyat selalu di belenggu kebodohan, tiap hari di kasih sarapan janji para pejabat pemerintah, yang selalu mengatas-namakan rakyat kecil, padahal pemerintah hanya sekedar mengobral janji. dan semua rakyat sudah tau semua dengan kelakuan pemerintah zaman sekarang.

Dengan hadirnya tokoh budayawan yang mempunyai kaliber Ulama' gus-mus dan cak-Nun, rakyat kecil maupun masyarakat bawah sekarang menjadi merasa aman, nyaman, merasa terlidungi, merasa di kasih ilmu ketabahan hidup, merasa sabar dalam menghadapi masalah-masalah yang ada, meskipun dalam hati masayarakat luas umumnya masih tersimpan rasa dongkol.

Ya gitulah, dengan melihat dan mendengar nasihat cak-nun dan Simbah-Mus, duduk bersama, dengan senyum bercanda, kita semua merasa terobati luka yang lama. dan Nafas kita jadi panjang untuk berjuang.
Bayangkan!... kalau saja di negeri indonesia tidak ada Ulama' , bagamana nasib kita dan bagaimana keadaan indonesia?.......      dan bagaimana nasib kita?........ 
jawab sendiri-sendiri dalam hati.

***************************
JOGJAKARTA /  Sabtu / 29 / November / 2014
Lek Muhson wong Ndesoooooo

1 comment:

  1. tidak bisa membayangkan,dekat dengan ulama aja hati masih sering kekeringan,apalagi jika menjauh atau tidak ada ulama,,,

    ReplyDelete