Tuesday, March 22, 2016

HATI ORANG BERIMAN ADALAH RUMAH YANG PENUH DENGAN RAHMAT



Hari sabtu malam minggu tanggal 19 Maret / 2016. Malam peresmian atau malam pengesahan ijazah sanad Al-Qur'an dari sang pengasuh (Gurunya). Hari khaul di pon-pes Al-Munawwir krapyak jogjakarta. betapa senangnya para orang tua wali santri ketika anak kandungnya di panggil wisuda yang khatam mengahafalkan Alqur'an 30 juz, suasana yang begitu sejuk, tangis bahagia bagi wali santri di saat anak nya di panggil satu-persatu. kalau gak salah sekita 45 anak yang mengahasilkan generasi Hamilul-Qur'an dengan Bil-Gho'ib. semoga anak yang meraih gelar hamilul-quran bisa menjaganya sampe hari qiyamat, dan bisa mengayomi keluarganya sampu tuju keturunan. Amin amin amin Ya robbal Alamin. 

Dalam isi kajian khaul tesebut saya hanya meringkas kajian dari KH syairozi, sedangkan dari ustad dari jakarta saya tidak meringkasnya. 

Menurut KH Syairozi dari lamongan, Hati manusia ini bolak-balik, mobat-mabit seperti setir mobil. Bisa kesana-kemari tak tahu jelas arahnya. Makanya membenahi atau membersihkan hati, “Tazkiyatun-Nufus” itu sangat penting sekali. Karena jika hatinya itu gak bersih, akan mempengaruhi kehidupan sehari-hati dalam melakukan sesuatu. Jika hatinya ini suci dan bersih dari kotoran sifat sombong, dengki, kikir, ujub dll, maka jasad ini mudah di ajak untuk berbuat kebaikan.

Sebenernya Allah juga bisa membersihkan hati manusia seluruh alam langsung dengan ucapan “Kun fayakun” jadi bersih semua. Akan tetapi kenapa allah menyuruh hambanya sendiri dengan di bekali akal untuk mebersihkan hatinya setiap hari. Karena allah akan memulyakan hambanya.

Emang ada waktu tertentu allah membersihkan hati manusia, tapi khusus bagi hamba-hamba yang masih di bilang anak kecil yang belum baligh, maka allah bersihkan hatinya dari dosa-dosa atau di ampuni dosa-dosanya. Arti yang lain ketika anak kecil ini badannya atau jasadnya kotor akan di bersihkan, maka ibunya yang memandikan atau membersihkan. Akan tetapi kalo sudah dewasa maka anak ini harus bisa membersihkan mandi sendiri.  Sama dengan hati manusia yang sudah mulai baligh, bila banyak kotor, atu banyak dosa, maka hambanya harus bisa membersihkan sendiri dari kotoran-kotaran, baik dosa-dosanya dengan mandi kalimat istigfar atu doa ampunan dan lain lain.

Hati adalah seperti ruangan kosong, jika ruangan kosong ini berbau busuk maka akan di masuki oleh binatang curut/ tikus. Karena fitrahnya binatang tikus dan curut adalah suka memasuki ruangan yang busuk juga.  Jika ruangan itu harum maka tikus dan curut gak berani datang ke ruangan itu.

Sedangkan setan itu di ibaratkan seperti curut, karena sifat curut itu senang dengan bau busuk. Dan ruangan nyang harum itu di ibaratkan di hiasi dengan ingat kepada allah. Maka jika ruangan itu harum akan di masuki para malaikat-malaikat allah. Karena allah suka dengan wewangian atau keharuman. Maka ada Ulama’ mengatakan “Jika hati manusia dan jasadnya suci, bersih dan wangi, maka pikiranpun akan tenang, damai, tentrem, ayem, meskipun banyak masalah, tetap hatinya akan selalu di jaga oleh Allah.

Dalam hadist nabi di jelaskan “Nawwaro Buyutakum Bitilawatil-Qur’an” artinya “Berikan cahaya rumah kamu semua dengan bacaan Al-qu’an”. Maka rumahmu akan di penuhi banyak keberkahan dan para malaikat akan masuk di dalam rumahmu. 

Riwayat lain Rumah yang tidak akan di masuk para malaikat ada tiga

1.       - Rumah yang ada anjingnya. Ini menurut para Ulama’ bukan anjing beneran. Artinya rumah yang di dalamnya di huni sifat manusia Ke-anjingan, seperti. Marah-marah, sombong dll. Dan perlu di garis bawahi bahwa orang berilmu dan beriman itu tidak gampang mempunyai sifat marah sama siapapun. Karena hatinya orang yang beriman seperti rumah yang di rahmati allah. Jadi intinya orang beriman itu senang dengan khusnudhon pada siapapun.
2.       -Rumah yang ada gambarnya. Artinya yang tidak pernah di bacakan Al-Qur’an. Hanya untuk membicarakan masalah materi saja. Bukan berarti allah melarang membicarakan harta, akan tetapi harta yang di sini adalah harta yang mengakibatkan murka dari allah atau harta yang bisa melalaikan ibadah sebagai bukti kehambaan.
3.       - Rumah yang di dalamnya anak berani orang tua, ini secara lahiriyah, secara batiniyah adalah rumah yang di dalamnya tidak mau berbuat kebaikan atau mencari kebaikan sama sekali. Jadi rumah ini hanya sekedar mampir untuk istirahat setelah pulang kerja dan sperti hotel yang fungsinya untuk makan dan berkumpul sama keluarga.    Di renungi dewe njih? .....................................
 

***********************
Jogjakarta / Minggu / 20 / Maret / 2016
(By Lek Muhson Wong ndeso)

No comments:

Post a Comment