Hari sabtu malam minggu tanggal 19 Maret / 2016. Malam peresmian atau malam pengesahan ijazah sanad Al-Qur'an dari sang pengasuh (Gurunya). Hari khaul di pon-pes Al-Munawwir krapyak jogjakarta. betapa senangnya para orang tua wali santri ketika anak kandungnya di panggil wisuda yang khatam mengahafalkan Alqur'an 30 juz, suasana yang begitu sejuk, tangis bahagia bagi wali santri di saat anak nya di panggil satu-persatu. kalau gak salah sekita 45 anak yang mengahasilkan generasi Hamilul-Qur'an dengan Bil-Gho'ib. semoga anak yang meraih gelar hamilul-quran bisa menjaganya sampe hari qiyamat, dan bisa mengayomi keluarganya sampu tuju keturunan. Amin amin amin Ya robbal Alamin.
Dalam isi kajian khaul tesebut saya hanya meringkas kajian dari KH syairozi, sedangkan dari ustad dari jakarta saya tidak meringkasnya.
Menurut
KH Syairozi dari lamongan, Hati
manusia ini bolak-balik, mobat-mabit seperti setir mobil. Bisa kesana-kemari
tak tahu jelas arahnya. Makanya membenahi atau membersihkan hati, “Tazkiyatun-Nufus” itu sangat penting
sekali. Karena jika hatinya itu gak bersih, akan mempengaruhi kehidupan
sehari-hati dalam melakukan sesuatu. Jika hatinya ini suci dan bersih dari kotoran
sifat sombong, dengki, kikir, ujub dll, maka jasad ini mudah di ajak untuk
berbuat kebaikan.
Sebenernya
Allah juga bisa membersihkan hati manusia seluruh alam langsung dengan ucapan “Kun
fayakun” jadi bersih semua. Akan tetapi kenapa allah menyuruh hambanya sendiri
dengan di bekali akal untuk mebersihkan hatinya setiap hari. Karena allah akan
memulyakan hambanya.
Emang
ada waktu tertentu allah membersihkan hati manusia, tapi khusus bagi
hamba-hamba yang masih di bilang anak kecil yang belum baligh, maka allah
bersihkan hatinya dari dosa-dosa atau di ampuni dosa-dosanya. Arti yang lain ketika
anak kecil ini badannya atau jasadnya kotor akan di bersihkan, maka ibunya yang
memandikan atau membersihkan. Akan tetapi kalo sudah dewasa maka anak ini harus
bisa membersihkan mandi sendiri. Sama dengan
hati manusia yang sudah mulai baligh, bila banyak kotor, atu banyak dosa, maka
hambanya harus bisa membersihkan sendiri dari kotoran-kotaran, baik
dosa-dosanya dengan mandi kalimat istigfar atu doa ampunan dan lain lain.
Hati
adalah seperti ruangan kosong, jika ruangan kosong ini berbau busuk maka akan
di masuki oleh binatang curut/ tikus. Karena fitrahnya binatang tikus dan curut
adalah suka memasuki ruangan yang busuk juga. Jika ruangan itu harum maka tikus dan curut
gak berani datang ke ruangan itu.
Sedangkan
setan itu di ibaratkan seperti curut, karena sifat curut itu senang dengan bau
busuk. Dan ruangan nyang harum itu di ibaratkan di hiasi dengan ingat kepada
allah. Maka jika ruangan itu harum akan di masuki para malaikat-malaikat allah.
Karena allah suka dengan wewangian atau keharuman. Maka ada Ulama’ mengatakan “Jika
hati manusia dan jasadnya suci, bersih dan wangi, maka pikiranpun akan tenang,
damai, tentrem, ayem, meskipun banyak masalah, tetap hatinya akan selalu di
jaga oleh Allah.
Dalam
hadist nabi di jelaskan “Nawwaro Buyutakum
Bitilawatil-Qur’an” artinya “Berikan cahaya rumah kamu semua dengan bacaan
Al-qu’an”. Maka rumahmu akan di penuhi banyak keberkahan dan para malaikat akan
masuk di dalam rumahmu.
Riwayat
lain Rumah yang tidak akan di masuk para malaikat ada tiga
1. - Rumah
yang ada anjingnya.
Ini menurut para Ulama’ bukan anjing beneran. Artinya rumah yang di dalamnya di
huni sifat manusia Ke-anjingan, seperti. Marah-marah, sombong dll. Dan perlu di
garis bawahi bahwa orang berilmu dan beriman itu tidak gampang mempunyai sifat
marah sama siapapun. Karena hatinya orang yang beriman seperti rumah yang di
rahmati allah. Jadi intinya orang beriman itu senang dengan khusnudhon pada
siapapun.
2. -Rumah
yang ada gambarnya.
Artinya yang tidak pernah di bacakan Al-Qur’an. Hanya untuk membicarakan
masalah materi saja. Bukan berarti allah melarang membicarakan harta, akan
tetapi harta yang di sini adalah harta yang mengakibatkan murka dari allah atau
harta yang bisa melalaikan ibadah sebagai bukti kehambaan.
3. - Rumah
yang di dalamnya anak berani orang tua,
ini secara lahiriyah, secara batiniyah adalah rumah yang di dalamnya tidak mau
berbuat kebaikan atau mencari kebaikan sama sekali. Jadi rumah ini hanya
sekedar mampir untuk istirahat setelah pulang kerja dan sperti hotel yang fungsinya
untuk makan dan berkumpul sama keluarga. Di renungi dewe njih? .....................................
***********************
Jogjakarta
/ Minggu / 20 / Maret / 2016
(By
Lek Muhson Wong ndeso)
No comments:
Post a Comment