Dalam surat al-Baqoroh ayat 120 yang terjemahannya;
Bahwa "Orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan senang kepadamu hingga
kamu mengikuti agama mereka"
Ketidak-relaan kaum yahudi dan nasrani
terhadap umat Islam bukanlah sabatas wacana. Akan tetapi langsung dari Allah swt.
Dalam ayat di atas dengan kalimat "Lan Tardlo" bukan hanya sementara,
tetapi salama-lamanya (sampai hari Qiyamat).
Berbagai rekayasa, teror, dan fitnah
terhadap umat Islam, mereka tak ada kamus putus asa untuk memerangi umat Islam.
Sejarahnya memang demikian. Sekarang berapa umat muslimin yang di bantai kaum
yahudi di Afganistan, Irak, Lebanon, dan palestina. Termasuk di negri kita di
ambon beberapa tahun lalu, dan dan tregedi di papua tentang pembakaran masjid.
Kejadian itu merupakan bukti kebenaran dari ayat Allah di atas.
Lewat Nas Allah Swt melalui al-Quran, kita
harus selalu hati-hati dan waspada terhadap maniver-manuver yahudi dan nasrani.
Berbagai macam cara yang di tempuh untuk menjerat atau menghabisi kaum
muslimin. Jadi jangan heran bila kita menemukan berbagai bentuk cata tipu daya
yang di lakukan. Pasti ujung-ujungnya untuk merusak etika kehidupan umat Islam,
bahkan sampai kepada pembantaian umat Islam. Kadang ada yang lebih halus dengan
media elektronik, baik melalui film dan senetron, atau berlagak sok baik
terhadap ummat islam dengan atas nama toleransi yang bungkus dengan “Demi persatuan
bangsa dan Negara”, tapi di balik itu mereka menjerat dan main curang menghabisi,
ada lagi yang menyamar menjadi gubernur kepala daerah, semua sudah termasuk
agenda program yang sangat panjang.
Kalau kita membuka lembaran-lembaran
sejarah, kita akan menjumpai keyataan bahwa tidak kurang dari 60 nabi di bunuh
oleh yahudi dan nasrani. Kalau nabi saja berani di bunuh, apalagi yang bukan
nabi seperti kita-kita ini. Bisa jadi
para Ulama’ atau kiyai bisa di bunuh dengan perlahan, di fitnah di jebak atau
di kotori harga dirinya dan martabatnya.
Kalau kita amati upaya yahudi dan
kristenisasi, bukanlah orang-orang yang belum beragama yang menjadi sasaran utamanya.
Tetapi mereka itu justru mengincar lembaga-lembaga yang bersifat pengkaderan.
Seperti Madrasah-madrasa dan Pesantren. Target inilah yang pertama kali di patahkan dan
di obok-oboknya. Dengan cara mengatur atau merubah system stady kurikulum pesantren.
Pada masa penjajahan,
pesantren mempunyai kebijakan sendiri, sekarang harus mengikuti aturan Depag
atau mengikuti aturan di bawah pemerintah. Nanti bila ikut depag maka akan
dapat banyak bantuan uang dari pemerintah, dengan menyumbang uang ini mulai
hilang keberkahan pesantren, sehingga lunturlah peradaban pesantren. Mengapa
demikian, karena mereka sadar kalau uang yang di keluarkann dari pemerintah itu
uang syubhat di mana uang ABPN bercampu dengan pajak perjudian, diskotik, dan
pajak minuman keras.
Kaum yahudi dan nasrani, mereka tidak akan
pernah berhenti memusuhi kaum muslimin. Kalau mereka terbentur di jalan yang
satu, maka mereka akan mencari jalan lain. Setelah gagal malakukan programnya, maka
mereka mencari jalan strategi teror bom dan tindak kekerasan, mereka akan
menempuh dengan jalan yang lebih praktis. Mereka memasang perangkap berhiaskan
hal-hal yang menyenangkan, penuh daya tarik, dan mempesona. Ibarat ikan yang
terus di beri umpan di giring agar berbondong-bondong masuk dalam perangkapnya,
setelah itu tinggal membantainya.
Richard Milhous Nixon, mantan Presiden Amerika
serikat yang kini menjadi otak di balik layar strategi yahudi mengatakan; "Kewajiban
Amerika Serikat dan ideologinya dalam kehidupan ini adalah memimpin dunia untuk
merdeka. Satu-satunya sarana untuk memimpin adalah kekuatan, dan musuh yang
terbesar dari dunia ketiga adalah generasi muslim yang berjiwa pejuang Islam."
Kaum yahudi dan nasrani beranggapan, kalau
umat Islam di biarkan berkembang, maka kedua agama itu akan kehilangan
pengaruh. Sekalipun setiap saat mereka menghina dan melecehkan kondisi kaum
muslimin, tetapi di balik itu ada kekaguman dan rasa takut yang selalu mengusik
otak cerdas dan pikiran bulus mereka.
Kaum yahudi akan terus-menerus mencari
cara untuk memporak-porandakan kaum muslimin seluruh dunia. Media massa telah
mereka kuasai, mereka telah membeli media massa di seluruh dunia, dan
perokonomian dunia sekarang berada di genggaman mereka, politik dunia telah
berhasil mereka permainkan. Bayangkan "George Soros" saja bisa
memutar jarum perkonomian Asia. Kini perekonomian Indonesia menjadi juara satu kebrutalan
dan kebobrokan ekonomi. Terutama dalam masalah korupsi, manipulasi.
Cara mensikapi selanjutnya
Untuk mengatasi semua itu adalah dengan
menyusun kembali barisan kaum muslimin yaitu;
1. Dengan mendidik generasi yang berjiwa pejuang tanamkan
kecintaan Rasulullah, menyatukan kembali persaudaran kaum muslimin. Kalau sudah
terjadi hubungan jalinan cinta kasih antara kaum muslimin, maka hal semacam ini
kaum muslimin pasti dan pasti tidak mudah di obok-obok oleh siapapun.
2. Bersikap lemah-lembut dan penuh kasih sayang terhadap
sesama muslim. Ini adalah merupakan sumber kekuatan yang sangat dahsyat. Kalau
barisan internal umat Islam rapat, kemudian terbentuklah jembatan kesatuan umat,
maka tidak ada lagi masalah yang memberatkan. Jangankan yahudi zionis, jin dan
gendruwo-pun tak akan berani masuk dalam lingkungan kaum muslimin, semuanya
akan dapat di selesaikan dengan senyum. Nah umat-umat seperti inilah yang tak
mau kompromi dengan orang-orang perusak atau orang yang anti Islam. Sebab, bila
mereka mencoba mempermainkan kaum muslimin mereka akan terjebak dalam
perangkapnya.
3. Bersungguh-sungguh dan mujahadah bin-nafsi di jalan
Allah artinya dengan penuh kesungguhan memahami ajaran agamanya. Rela berkorban
dengan harta, pikiran, perasaan, sampai jiwa dan raga. generasi muslim seperti
inilah yang di takuti yahudi. Kalau saja kader muslim mempunyai pemahaman yang
kuat, mantap terhadap aqidahnya siap mati dalam berjuang, maka orang yahudi akan
gemetar dan khawatir keberadaan kaum muslimin, walaupun hanya beberapa
gelintir. Akan tetapi sebaliknya, apa bila kaum muslimin tidak mempunyai sifat
di atas, maka mereka akan berani mempermainkan, meneror, membantai, pada kaum
muslimin, walaupun jaumlah kaum muslimin sangat banyak. Kenapa demikian? karena
kaum muslimin tidak mempunyi jiwa ksatria alias kwalitasnya kaum muslimin
sangat rendah. Ibarat; "Riak-riak gelombang yang sangat tinggi dan indah,
sungguh elok di pandang, tapi mudah terhanyut oleh debutnya angin".
Maka dari itu kami mengharap semua
adik-adik seperjuangan dan se-aqidah di pon-pes Sirojul-Mukhlasin atau generasi muslim di luar pesantren untuk bangkit
mulai dari sekarang, kalau tidak di mulai dari kita, siapa lagi yang akan
menjadi estavet Rasululluh? …… dan siapa menjadi pengganti meneruskan para Ulama'?.........
Kita bangkit bukan sebagai pahlawan atau
sok jago, tetapi kita bangkit sebagai ummat Rasulullah. Kita tidak usah takut
terhadap mereka, kita diam akan mati, kita mujahadah atau bangkit juga akan
mati. Tinggal pilih mana, mati dengan diam atau mati dengan jihad? Mulai dari
sekarang kita kibarkan bendera ajaran Rasulullah Saw, kita bangkit bukan beradu
fisik atau dengan demontrasi. Akan tetapi, dengan mengamalkan sunah-sunahnya,
memperlihatkan akhlaq baik pada mereka, dan dengan argumentasi yang ramah tamah
dan tepat. Okeeeeeeeeey.
***************************.
Magelang / 2007
Muhson ar-Rosyid