Tuesday, November 15, 2016

LUAPAN SUARA ANAK PINGGIRAN DESA


Terkadang saya sendiri berfikir dan merasa aneh dengan sistem pemerintahan Indonesia. dan saya melihat juga banyak tokoh Ulama' di permainkan perannya. Misalnya bila pas terjadi pemilihan presiden dan pemilihan pemimpin daerah, selalu yang menjadi sasaran kampanye adalah pondok pesantren. Menurut sebagian  tokoh politik, Ulama' ini mempunyai peran yang luar biasa di mata masyarakat, sehingga ketika ngomong langsung di ikuti oleh jamaahnya. Maka satu satu nya jalan untuk memenangkan atau mendulang suara terbanyak adalah dengan merayu Ulama' dan kyai pesantren. Di situlah keberhasilan kebiadaban calon pemimpin daerah maupun presiden.

Malah yang lebih ngeri lagi, calon presiden dan calon gubernur, paska pilpres dan pilgub, pada blusukan di desa dan daerah terpencil,
Tujuannya adalah :
1)- Untuk bertemu dengan rakyat, sok dewa penolong.
2)- Untuk mengayomi rakyat, sok malaikat,
3)- Untuk memahami keadaan warga miskin, sok baiklah.

Macem macem jurus strategi nya.Padahal semua itu adalah untuk memanipulasi rakyat, untuk menutupi cacatnya supaya di pilih jadi pemimpin. Mereka tak segan-segan untuk mengeluarkan uang untuk warga demi memenangkan suara terbanyak.

Kalau kita menengok kembali ke belakang tidak ada sejarahnya pemimpin jaman dahulu menawarkan diri menjadi pemimpin, mengemis gemis supaya di pilihnya. Bila ada orang yang rakus jabatan, ngebet, apa lagi memakai Tim sukses, atau jubir untuk di puji puji di depan rakyat, ini sebenernya gak punya sopan santun. Apa lagi pinjam orang yang mau di bayar untuk memuji dirinya sendiri. Ini kan lucu. Bahasa jawanya "Banjeti Omong". Dan biasanya orang yang ambisi menjadi pemimpin itu ada sesuatu yang tersembunyi, entah ingin manipulasi atau ada proyek yang menjanjikan. Belum lagi cara memilih nya dengan cara di coblos gambarnya. Emang ada aturan pemilihan pemimpin dengan di coblos wajahnya. Ini juga suatu pemilihan yang sangat merendahkan martabat cara mengatur pemerintahan suatu negara.

Kalau belum menjadi pemimpin, suaranya lembut seperti orang alim, jujur, bijaksana, seribu janji muluk muluk di depan rakyat, seakan-akan tidak ada yang jujur kecuali dia. Itu mah dulu sebelum jadi PRESIDEN dan sebelum jadi GUBERNUR bro!. Lantas bagaimana nanti stelah jadi presiden dan gubernur, pasti juga lupa dengan rakyatnya. Hehhehe

Rakyat blusukan ke istana untuk menyampaikan anspirasi, malah pergi.
Rakyat selalu di bohongi, di iming imingi permen supaya gak nangis.
Rakyat selalu di rampok dengan alasan membayar pajak.
Kekayaan rakyat di boyong ke negara asing, dengan embel perkembangan ekonomi.
________________
Pyaaaarrrrrrr .   Piringku di pancal kucing!